Sebelum mengajukan pinjaman di bank BRI, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan para calon debitur. Adapun hal-hal yang dimaksud tidak hanya terkait dengan syarat dan ketentuan dokumen pengajuan kredit, namun juga berapa jumlah suku bunga yang ditawarkan sekaligus cara menghitung bunga pinjaman bank BRI tersebut.
Perlu Anda ketahui, nilai suku bunga dapat berubah setiap tahunnya menyesuaikan pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, mulai 31 Desember 2021 lalu, BRI telah menetapkan besaran suku bunga yang berbeda untuk beberapa kredit. Misalnya, kredit korporasi 8%, kredit ritel 8,25%, kredit mikro 14%, kredit konsumsi KPR 7,25%, dan kredit konsumsi non-KPR 8,75%.
Model Penghitungan Bunga Pinjaman BRI
Besaran bunga yang berbeda juga sedikit banyak dipengaruhi oleh jenis pinjaman yang disediakan oleh bank BRI itu sendiri, baik kredit usaha (KUR) hingga KPR dan jenis kredit lainnya. Pinjamannya juga memiliki tenor dan suku bunga yang berbeda tergantung jenis pinjaman yang diambil. Baca pembahasan lebih detail tentang KUR di tulisan KUR BRI. Kamu bisa melihat bunganya dengan merujuk pada angsuran KUR BRI yang disediakan.
Dari sejumlah suku bunga yang sudah ditetapkan, tentunya ada penghitungan tersendiri yang bisa dilakukan. Terdapat dua model cara menghitung bunga pinjaman bank BRI yang dimaksud, yakni suku bunga tetap (flat) dan suku bunga efektif. Keduanya dapat disesuaikan dengan kredit yang akan diambil.
Menghitung Bunga Pinjaman Flat
Rumus penghitungan ini bisa digunakan apabila Anda mengambil pinjaman kredit usaha (KUR Mikro) maupun pinjaman kendaraan bermotor. Adapun langkah-langkah yang dapat diikuti yakni:
1. Mengklasifikasikan jenis pinjaman
Setiap jenis pinjaman akan memiliki suku bunga yang berbeda. Misalnya antara KUR dan pinjaman kendaraan bermotor, maka perhitungan pinjaman bank BRI bisa saja tidak sama karena suku bunga yang berbeda.
2. Mengetahui rincian setiap suku bunga
Dalam menghitung bunga pinjaman dari bank BRI, terdapat sejumlah rincian yang diperlukan untuk dapat dimasukkan pada perhitungan. Anda juga perlu menyiapkan jumlah pinjaman dengan suku bunga per tahunnya untuk melengkapi penghitungan.
3. Menghitung rincian suku bunga
Jika sudah mengetahui rincian untuk penghitungan, Anda juga dapat menghitung berapa banyak suku bunga pinjaman yang harus ditanggung. Adapun rumus penghitungan suku bunga pinjaman flat adalah
Suku bunga = jumlah pinjaman x bunga per tahun (%) : 12 bulan
Sebagai contoh, Pak Budi mengajukan pinjaman di BRI dengan pokok pinjaman Rp60.000.000 dengan bunga per tahun 6% dan tenor pinjaman 24 bulan. Maka, cara menghitung bunga pinjaman bank BRI untuk menentukan besaran bunga per bulannya adalah sebagai berikut.
Bunga = (Rp60.000.000 x 6%) : 12 bulan = Rp300.000
Cicilan pokok = Rp60.000.000 : 24 bulan = Rp2.500.000
Dengan begitu, angsuran per bulan yang harus dibayarkan Pak Budi adalah Rp 2.500.000 + Rp 300.000 = Rp 2.800.000
Jika dikalikan selama 24 bulan, total angsuran yang dibayarkan Pak Budi adalah Rp 2.800.000 x 24 bulan = Rp 67.200.000. Atau dengan kata lain, dari cara menghitung suku bunga pinjaman bank BRI di atas, maka total bunga yang dibayarkan selama 24 bulan adalah Rp 67.200.000 – Rp 60.000.000 = Rp 7.200.000
Menghitung Bunga Pinjaman Efektif
Berbeda dengan bunga flat yang tetap memiliki jumlah yang sama setiap bulannya, bunga efektif ini akan berkurang seiring dengan pelunasan hutang yang dilakukan.
Bunga pinjaman model ini umumnya berlaku pada pinjaman jangka panjang seperti KPR rumah, apartemen, hingga investasi. Adapun cara menghitung bunga pinjaman bank BRI dengan bunga efektif yang dapat diikuti adalah sebagai berikut.
- Klasifikasi jenis pinjaman. Hal ini diperlukan karena setiap jenis pinjaman akan memiliki suku bunga pinjaman yang berbeda.
- Mengetahui rincian suku bunga yang diperlukan untuk kemudian dimasukkan di dalam penghitungan. Mulai dari menyiapkan jumlah pokok pembayaran, saldo pinjaman terakhir, hingga suku bunga setiap tahunnya.
- Menjalankan cara menghitung bunga kredit bank BRI dengan rumus sebagai berikut:
Angsuran pokok tiap bulan = pokok pembayaran : jangka waktu pembayaran
Sehingga bunga per bulan = saldo pinjaman terakhir x suku bunga setiap tahun : 12 bulan
Sebagai contoh, Bu Rina mengajukan pinjaman dengan pokok pinjaman Rp 60.000.000 dengan bunga per tahun 6% dan tenor pinjaman 24 bulan menggunakan bunga efektif. Maka, angsuran pokok per bulan yang harus dibayarkan adalah Rp 60.000.000 : 24 bulan = Rp 2.500.000. Adapun bunga yang ditanggung adalah Rp 60.000.000 x 6% : 12 bulan = Rp 300.000.
Total angsuran bulan pertama adalah Rp 2.500.000 + Rp 300.000 = Rp 2.800.000 sehingga setelah angsuran pertama dibayarkan, maka sisa angsuran pokoknya tersisa Rp 60.000.000 – Rp 2.500.000 = Rp 57.500.000.
Demikian beberapa cara menghitung bunga pinjaman bank BRI yang dapat dilakukan secara mudah menggunakan 2 metode tertentu. Bagaimana, cukup mudah dipahami bukan? Nah, semoga informasi ini berguna dan menjadi referensi Anda dalam melakukan pinjaman di BRI, ya!