Tahun 2022 lalu saat mengantarkan orang tua berobat ke klinik, ada prosedur yang yang sedikit berbeda. Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan petugas klinik menanyakan apakah sudah melakukan skrining kesehatan? Dan ketika dijawab belum kami disuruh melengkapi sebuah formulir yang isinya berupa kuisioner tentang kondisi kesehatan orang tua. Belakangan Krediblog mengetahui bahwa itu adalah proses skrining BPJS Kesehatan yang mulai diwajibkan sejak pertengahan tahun 2022.
Semua pasien yang akan berobat diharuskan melakukan proses skrining kesehatan terlebih dahulu. Prosesnya tidak lama karena hanya mengisi beberapa pertanyaan yang jawabannya kita pasti tahu. Jika kamu belum melakukan skrining kesehatan sebaiknya lakukan segera agar tidak ada interupsi dalam pelayanan kesehatan di Faskes. Skrining kesehatan ini gratis dan dilakukan sekali dalam 1 tahun.
Sudah bayar iuran BPJS? Cek panduannya disini : bayar BPJS Kesehatan
Mengapa harus Skrining Kesehatan?
Skrining BPJS Kesehatan menjadi langkah pembenahan dari pihak BPJS. Menyadari biaya berobat bisa sangat mahal, mereka mengkampanyekan pencegahan sejak dini. Peserta dengan pola hidup yang lebih sehat akan jarang sakit dan itu berarti akan jarang berobat pula. Inilah kondisi ideal bagi penyelenggara layanan kesehatan seperti BPJS Kesehatan.
Mendeteksi risiko penyakit kronis
Skrining kesehatan perlu dilakukan utamanya untuk melakukan pendeteksian sejak dini dan sebagai upaya pencegahan atas resiko penyakit kronis. Peserta yang memiliki diagnosa penyakit kronis bisa lebih cepat ditangani sehingga berpeluang besar untuk terhindar dari kondisi yang lebih parah.
Mudahnya, anggap saja skrining kesehatan ini sebagai upaya dari BPJS Kesehatan dalam mencari bibi-bibit penyakit berbahaya untuk segera diobati. Yang masuk dalam kategori penyakit kronis diantaranya :
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Stroke
- Jantung
- Kanker serviks
- Kanker payudara
- TBC
- Anemia
- Kanker paru
- Kanker usus
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Thalassemia
- Hipotiroid kongenital
- Hepatitis
Siapa yang harus melakukan skrining?
Skrining BPJS Kesehatan diwajibkan untuk semua peserta yang berusia 15 tahun ke atas. Karena skrining adalah proses mengenali riwayat kesehatan seseorang maka dilakukan 1 kali dalam setahun sudah lebih dari cukup. Dan setahun sekali memang kebijakan dari BPJS Kesehatan. Kondisi kesehatan seseorang kemungkinan besarnya tidak akan mengalami banyak perubahan dalam rentang 1 tahun.
Peserta anak-anak atau yang masih berusia dibawah 15 tahun belum diwajibkan untuk melakukan skrining kesehatan. Asumsinya mereka masih sangat sehat sehingga potensi resiko penyakit kronis masih kecil atau belum ada.
Formulir skrining BPJS Kesehatan
Pada saat Krediblog melakukan skrining untuk orang tua, prosesnya hanya melengkapi formulir perihal kesehatan kita seperti keluhan sakit selama ini, pantangan makan yang harus dihindari dan seputaran itu. Formulir skrining ini ada di fasilitas kesehatan pertama dan kamu akan diberikan saat akan proses skrining.
Apakah bisa meminta formulir skrining BPJS Kesehatan untuk kita lengkapi sendiri? atau ada versi PDF nya agar bisa didownload? Sejauh ini belum ada informasi tentang itu selain bahwa formulir tersebut diberikan oleh pihak faskes.
Lalu apa setelah skrining BPJS Kesehatan?
Peserta yang sudah melakukan skrining kesehatan akan bisa dikenali status kesehatannya. Apakah masuk kategori resiko rendah sehingga hanya perlu menjaga pola hidup sehat, resiko sedang yang berarti harus hati-hati agar resiko tidak meningkat atau resiko tinggi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Peserta akan diberitahu hasil dari skrining kesehatannya dan langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
Tutorial Cara Skrining BPJS Kesehatan Online
Jangan berfikir terlalu sibuk sehingga tidak sempat untuk melakukan skrining kesehatan karenan prosesnya bisa dilakukan secara online. Hanya butuh beberapa menit dan kamu bisa langsung melanjutkan aktifitas lagi.
Skrining BPJS Kesehatan via aplikasi Mobile JKN
BPJS Kesehatan sudah memiliki aplikasi pintar dengan beragam menu yang berguna. Salah satunya adalah untuk melakukan skrining kesehatan. Dengan Mobile JKN kamu bisa melakukan proses skring kapan saja dan dimana saja menyesuaikan kondisimu.
Tutorial cara skrining BPJS Kesehatan melalui Mobile JKN :
- Jalankan aplikasi Mobile JKN
- Pada dasbor aplikasi pilih “Menu Lainnya”
- Pada sub menu tertera pilih “Skrining Riwayat Kesehatan”
- Pilih peserta yang akan melakukan skrining
- Jawab seluruh pertanyaan yang diberikan
- Selesai
- Kamu akan mendapatkan hasil skrining
Skrining BPJS Kesehatan via website
Selain melalui aplikasi mobile, skrining kesehatan juga bisa dilakukan melalui website. Opsi ini cocok untuk kamu yang belum memiliki aplikasi Mobile JKN, memiliki Smartphone selain Android dan iPhone atau yang memang menghindari penggunaan aplikasi dengan sebab tertentu.
Tutorial cara skrining BPJS Kesehatan melalui website :
- Kunjungi halaman web skrining disini
- Masukkan Nomor Induk Kependudukan / Nomor Kartu BPJS
- Masukkan tanggal lahir
- Ketik kode Captcha dan klik “Cari Peserta”
- Lengkapi formulir yang tertera
- Jawab seluruh pertanyaan yang diberikan
- Selesai
- Kamu akan mendapatkan hasil skrining
Skrining BPJS Kesehatan offline di Faskes pertama
Skrining kesehatan secara offline atau langsung di fasilitas kesehatan pertama menjadi pilihan yang lebih mudah untuk peserta yang sudah berumur atau yang kesulitan menggunakan gadget. Melakukan skrining di faskes akan dibantu oleh petugas dan dipandu cara mengisinya.
Tutorial cara skrining BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes pertama) :
- Kunjungi faskes pertama tempat kamu terdaftar
- Sampaikan ke petugas kamu ingin melakukan skrining kesehatan
- Petugas akan memberimu formulir
- Lengkapi formulir tersebut
- Jawab seluruh pertanyaan yang diberikan
- Serahkan kembali formulir kepada petugas
- Selesai
Catatan
Melakukan skrining kesehatan tidak menjamin kamu akan bebas dari penyakit kronis. Tetapi ia menjadi bentuk ikhtiar dalam mencegah atau memberikan pengobatan sedini mungkin. Bukankah lebih mudah memindahkan batu kecil daripada batu yang sepuluh kali lebih besar? Kurang lebih seperi itu. Jauh lebih mudah mengobati penyakit saat ia masih berupa gejala dibanding saat sudah komplikasi.
