Apakah Akulaku sebar data? Itu pertanyaan yang biasanya ditanyakan oleh calon pengguna baru yang berniat mendaftar dan juga pengguna lama yag kebetulan memiliki masalah dengan Akulaku. Pengguna baru ingin memastikan bahwa tidak ada masalah yang muncul saat ia melanjutkan pembayaran. Dan pengguna lama menakar sejauh mana kerugian yang akan didapatkan jika melanjutkan perselisihan dengan Akulaku.
Paylater dan pinjaman adalah dua layanan utama dari Akulaku. Jauh sebelum layanan beli sekarang bayar nanti bertebaran di banyak tempat, Paylater Akulaku sudah lebih dulu hadir dan membantu kebutuhan kredit penggunanya. Dan kini saat layanan paylater menjadi opsi pembayaran yang umum, Akulaku sudah memiliki nama besar. Belakangan layanannya kian lengkap dengan disediakannya pinjaman uang tunai.
Menyepakati maksud sebar data
Aplikasi Financial Technology (Fintech) kerap bermasalah dengan privasi, utamanya penyebaran data. Tidak terkecuali Akulaku. Ada cukup banyak keraguan bahkan ada yang sudah meyakini bahwa Akulaku menyebarkan data para penggunanya. Benarkah seperti itu?
Agar tidak keliru menuduh ada baiknya kita sepakati dulu apa yang dimaksud dengan sebar data. Penyebaran data bisa diartikan membagikan informasi pribadi seseorang tanpa izin dan dengan tujuan keuntungan tertentu. Jadi harus ada dua unsur utama yaitu tanpa seizin pemilik dan dengan tujuan keuntungan. Bukan penyebaran data jika dilakukan dengan persetujuan terlebih dahulu. Juga tidak termasuk sebar data jika dilakukan dengan tujuan yang masih sesuai syarat dan ketentuan yang sudah disepakati.
Apa benar Akulaku sebar data?
Apakah Akulaku sebar data? 5 tahun lebih menggunakan Akulaku, Krediblog belum pernah sekalipun berurusan dengan pelanggaran privasi. Semua aktifitas yang mereka lakukan masih sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada. Baik itu dalam menawarkan produk maupun melakukan penagihan.
Namun pengalaman pengguna lain bisa jadi berbeda. Perbedaan perlakuan sangat mungkin terjadi karena setiap pengguna akan di-treatment sesuai kebutuhannya. Namun karena Akulaku adalah perusahaan legal kemungkinan besarnya mereka tidak akan melakukan cara-cara ilegal dalam operasionalnya. Terlebih penyebaran data termasuk perbuatan pidana.
Sebar kontak dan data saat telat bayar tagihan
Bagaimana untuk pengguna yang bermasalah dengan pembayarannya? Apakah Akulaku akan melakukan sebar kontak dan data agar pengguna mau membayar?. Kejadian ini cukup banyak yang merasakan. Pengguna merasa nomornya banyak dihubungi khususnya untuk kebutuhan menagih pembayaran.
Jika nomor atau kontak dan data pribadimu merasa tersebar ke beberapa orang untuk tujuan penagihan pembayaran, itu masih bagian dari prosedur. Akulaku melakukan itu karena menagih pembayaran adalah aktifitas perusahaan. Bahkan secara prosedur Akulaku memiliki hak untuk memindahtangankan data pribadimu ke pihak ketiga yang ditunjuk untuk melakukan penagihan.
Data Akulaku bocor?
Apakah data Akulaku bocor karena setelah mendaftar banyak sekali nomor baru yang menelpon dan mengirim pesan?. Menurut Krediblog ada 3 kemungkinan. Pertama adalah ada pihak yang memata-matai aktifitas pendaftaran aplikasi Fintech semacam ini. Mereka mendata nomor ini melakukan pendaftaran disini dan mengumpulkannya untuk tujuan mereka. Dugaan ini muncul karena bukan hanya di Akulaku, pendaftaran di aplikasi serupa juga mengalami “teror” yang sama.
Kedua, pihak yang memiliki nomor dan datamu mendapatkannya dari Akulaku. Pada Syarat dan Ketentuan yang kamu setujui pada awal pendaftaran, disitu disebutkan bahwa kamu mengizinkan Akulaku untuk membagi data kepada pihak ketiga selama masih bagian dari layanannya. Ini kamu sendiri yang mengizinkannya.
Dan yang ketiga memang terjadi kebocoran data. Jika ini yang terjadi kemungkinan besarnya dilakukan oleh oknum karena Akulaku selaku perusahaan besar (valuasi mencapai 15 triliun) tidak akan mungkin melakukan itu karena status mereka jauh lebih besar dibanding keuntungan materi yang didapat dari membocorkan data.
ARTIKEL TERKAIT :
Catatan
Jadi Akulaku sebar data atau tidak? Tidak ada perusahaan baik-baik yang cukup bodoh untuk melakukan itu. Selain akan merusak reputasi, penyebaran data bisa berakhir di meja hukum karena ada Undang-Undang yang mengaturnya.
Tapi memang mendaftar di aplikasi seperti Akulaku memperbesar potensi penyebaran data. Kamu menyerahkan data pribadimu pada pihak lain dan berharap mereka akan menjaganya dengan baik. Apa jaminannya mereka akan melakukan itu secara terus menerus?. Karena resiko akan selalu ada maka pencegahan terbaik adalah dengan tidak mendaftar. Namun sayangnya, pada hampir semua aktifitas yang melibatkan data pribadi (Bank, sekolah, instansi pemerintah, rumah sakit, marketplace, aplikasi keuangan, dll) resiko penyebaran data akan selalu ada.