Ciri-Ciri Penipuan Online. Kenali dan Hindari Penipuan Digital

Banyak orang yang telah menjadi korban penipuan online, kehilangan uang, data pribadi, bahkan identitas mereka. Mungkin kamu berpikir bahwa kamu cukup pintar untuk menghindari penipuan semacam itu, tetapi para penipu ini terus mengasah keterampilan mereka dan menciptakan metode baru yang lebih meyakinkan. Karenanya, mengenali ciri-ciri penipuan online menjadi langkah penting untuk melindungi diri.

Dengan semakin canggihnya teknologi, para penipu juga semakin lihai dalam menipu dan memanfaatkan kelengahan kita. Kenali tanda-tanda yang bisa membantumu tetap aman saat bertransaksi dan berinteraksi di dunia digital.

9 Ciri-Ciri Penipuan Online yang Bisa Dikenali

Penipuan online semakin marak di era digital ini. Penipu semakin canggih dalam menyusun strategi mereka, membuat kamu perlu lebih waspada. Mengenali ciri-ciri penipuan online adalah langkah awal yang penting untuk melindungi diri.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang perlu kamu perhatikan:

1. Penawaran yang Terlalu Bagus

ciri-ciri penipuan online penawaran yang terlalu bagus

Jika kamu menemukan penawaran yang terlalu menarik, seperti harga barang yang jauh lebih murah dari pasaran atau janji keuntungan investasi yang sangat tinggi tanpa risiko, kamu perlu waspada. Biasanya, penawaran semacam ini adalah umpan untuk menarik perhatian dan memancing korban.

Kasus yang sering ditemui:
Kamu melihat iklan di media sosial yang menawarkan iPhone terbaru seharga Rp 2 juta, sementara harga pasaran adalah sekitar Rp 15 juta. Penawaran ini sangat menarik, tetapi jika terlalu bagus untuk jadi kenyataan, maka itu adalah jebakan.

Tujuan:
Penipu menggunakan harga murah untuk menarik korban agar segera melakukan transaksi tanpa berpikir panjang.

2. Tuntutan Pembayaran dengan Cara Tertentu

Penipu seringkali meminta pembayaran dengan metode yang sulit dilacak, seperti transfer bank, voucher hadiah, atau mata uang kripto. Mereka menghindari metode pembayaran yang bisa dibatalkan atau dilacak kembali, seperti kartu kredit atau PayPal. Jika penjual hanya menerima pembayaran melalui cara-cara ini, kamu harus berhati-hati.

Kasus yang sering ditemui:
Penjual online memintamu untuk membayar dengan transfer bank langsung, voucher hadiah, atau mata uang kripto. Mereka menolak pembayaran melalui metode yang lebih aman seperti kartu kredit atau PayPal.

Tujuan:
Metode pembayaran yang mereka tentukan sengaja dipilih yang sulit dilacak dan tanpa refund, sehingga penipu bisa kabur dengan uangmu.

3. Komunikasi yang Tidak Profesional

ciri-ciri penipuan online komunikasi tidak profesional

Penipu seringkali menggunakan bahasa yang tidak profesional atau penuh kesalahan tata bahasa dan ejaan. Email atau pesan mereka terlihat tidak resmi dan tidak rapi. Selain itu, mereka sering mendesak kamu untuk segera mengambil tindakan, memberi tekanan dengan mengatakan bahwa penawaran ini terbatas waktu atau ada urgensi tertentu.

Kasus yang sering ditemui:
Kamu menerima email dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan perusahaan besar, tetapi email tersebut penuh dengan kesalahan tata bahasa dan ejaan. Mereka juga mendesak kamu untuk segera mengirim uang atau informasi pribadi dengan alasan urgensi.

Alasan:
Penipu sering menggunakan tata bahasa yang kurang baik dan tekanan psikologis untuk membuat korban bertindak cepat tanpa berpikir panjang.

4. Alamat Website atau Email yang Mencurigakan

Cek dengan teliti alamat website dan email yang digunakan. Penipu sering menggunakan domain yang mirip dengan yang asli tetapi ada sedikit perbedaan, misalnya mengubah satu huruf atau menambahkan angka. Perhatikan juga alamat email yang digunakan, terutama jika berasal dari layanan gratis dan bukan domain perusahaan resmi.

Kasus yang sering ditemui:
Kamu menerima email dari “halobca@bcaa.co.id” bukan “halobca@bca.co.id”. Penipu sering menggunakan domain yang mirip untuk mengelabui korban.

Tujuan:
Penipu memanfaatkan kemiripan ini untuk membuat korban berpikir bahwa mereka berurusan dengan pihak yang sah.

5. Permintaan Informasi Pribadi yang Tidak Relevan

permintaan informasi pribadi yang tidak relevan

Penipu sering meminta informasi pribadi yang tidak perlu, seperti nomor KTP, nomor rekening bank, atau informasi kartu kredit, untuk melakukan transaksi sederhana. Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada siapa pun yang kamu tidak kenal atau percayai.

Kasus yang sering ditemui:
Sebuah toko online meminta nomor KTP atau informasi rekening bank hanya untuk proses pendaftaran akun atau pembelian barang sederhana.

Alasan:
Informasi pribadi ini bisa digunakan untuk tujuan jahat seperti pencurian identitas.

6. Tidak Ada Identitas Jelas

Sebuah perusahaan atau penjual yang sah biasanya memiliki identitas yang jelas, termasuk alamat kantor, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan profil di media sosial. Jika penjual atau perusahaan tidak memiliki informasi kontak yang jelas atau hanya bisa dihubungi melalui email atau chat, kamu perlu waspada.

Kasus yang sering ditemui:
Sebuah penjual online tidak memberikan informasi kontak yang jelas di situs mereka, seperti alamat fisik atau nomor telepon yang bisa dihubungi. Mereka hanya menyediakan email atau chat sebagai satu-satunya cara komunikasi.

Tujuan:
Penipu menghindari memberikan informasi yang bisa melacak lokasi atau keberadaan mereka.

7. Testimoni dan Ulasan Palsu

ciri-ciri penipuan online tesimonial palsu

Penipu sering menggunakan testimoni palsu untuk meyakinkan calon korban. Periksa ulasan dengan kritis, cari apakah ada pola tertentu dalam penulisan ulasan yang mencurigakan, seperti penggunaan bahasa yang sama atau penilaian yang terlalu sempurna. Lakukan pencarian lebih lanjut di internet untuk mencari ulasan dari sumber independen.

Kasus yang sering ditemui:
Kamu menemukan ulasan di sebuah situs yang semuanya positif dan ditulis dengan gaya bahasa yang sangat mirip. Saat mencari ulasan di luar situs tersebut, kamu tidak menemukan informasi apa pun tentang perusahaan atau produk tersebut.

Tujuan:
Penipu membuat ulasan palsu untuk membangun kepercayaan palsu.

8. Tidak Ada Kebijakan Pengembalian atau Jaminan

Penjual yang sah biasanya memiliki kebijakan pengembalian barang atau jaminan uang kembali. Jika penjual menolak memberikan kebijakan semacam ini atau kebijakan mereka sangat tidak jelas dan merugikan konsumen, kamu harus berhati-hati.

Kasus yang sering ditemui:
Penjual menyatakan bahwa semua penjualan bersifat final dan tidak ada pengembalian atau penukaran barang apa pun. Kebijakan pengembalian sangat tidak jelas dan merugikan konsumen.

Tujuan:
Penipu tidak ingin ada jalan bagi korban untuk mendapatkan kembali uang mereka.

9. Aktivitas di Media Sosial yang Mencurigakan

ciri-ciri penipuan online aktivitas media sosial yang mencurigakan

Cek profil media sosial penjual. Penipu seringkali memiliki aktivitas yang mencurigakan seperti baru saja membuat akun, sedikit pengikut, atau konten yang tidak konsisten. Profil yang sah biasanya memiliki interaksi yang aktif dan positif dari pelanggan.

Kasus yang sering ditemui:
Kamu mengecek profil media sosial penjual dan menemukan bahwa akun tersebut baru saja dibuat, hanya memiliki sedikit pengikut, dan postingan mereka tidak konsisten atau tampak dibuat-buat.

Alasan:
Penipu sering membuat akun baru untuk menghindari deteksi dan kritik dari pengguna lain.

Jika kamu menemukan ciri-ciri penipuan online di atas, segera putuskan komunikasi sebelum terjebak lebih jauh. Laporkan kontak, nomor telepon, website, aplikasi atau akun tersebut ke pihak berwenang agar penipu ini mudah dikenali. Tahapan pelaporannya bisa kamu lihat di cara melaporkan penipuan online.

Kepedulian kita bisa menjadi keselamatan bagi yang lain. Penipu menyasar banyak sekali orang, karenanya orang yang banyak ini harus bersatu melawan satu atau sekelompok penipu tersebut.

Catatan

catatan krediblog

Menjaga diri dari penipuan online memerlukan kewaspadaan dan pengetahuan yang cukup tentang modus-modus yang sering digunakan oleh para penipu. Dengan memahami dan mengenali ciri-ciri yang telah kita bahas, kamu dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari potensi kerugian.

Ingatlah selalu untuk berhati-hati, teliti, dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, terutama saat berhadapan dengan penawaran yang tampak terlalu bagus. Teknologi terus berkembang, begitu juga dengan cara-cara penipuan. Jadilah pengguna internet yang cerdas dan selalu utamakan keamanan dalam setiap transaksi digital.

kredi avatar

Ditulis oleh

Krediblog

Menulis dari sudut pandang pengguna dan melakukan komparasi produk keuangan khususnya financial technology seperti pinjaman, kredit dan investasi. Pembaca setia Kontan, Tech in Asia hingga DailySocial. Mengelola blog ini sejak 2019.

Youtube

Instagram