Penipuan Yup: Kenali Modus Agar Tidak Jadi Korban

Krediblog sering mengunjungi Media Konsumen untuk mencari tahu pandangan pengguna tentang aplikasi tertentu, dalam hal ini Yup. Biasanya, surat pembaca lebih banyak berfokus pada keluhan terkait fitur layanan, namun tidak halnya dengan Yup. Keluhan yang mendominasi aplikasi ini justru terkait penipuan yang mengatasnamakan Yup.

Mereka yang menjadi korban penipuan hampir selalu berakhir dengan setumpuk tagihan fiktif yang harus dibayar. Menolak membayar, data merekalah yang tercatat sebagai debitur, namun membayarnya jelas bukan solusi yang menyenangkan. Maka menjadi penting menghindari penipuan sebelum bersusah payah keluar darinya.

Apakah Yup Penipuan?

Apakah Yup penipuan

Yup bukanlah penipuan. Aplikasi Yup menyediakan layanan Paylater dan Pinjaman Tunai sesuai dengan yang dijanjikan kepada penggunanya. Dari sisi legalitas, PT Finture Tech Indonesia, selaku pemilik platform, telah memperoleh izin usaha yang sah. Mereka terdaftar di OJK sebagai Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) dengan Surat Tanda Bukti Terdaftar No. S-266/MS.72/2021 (selengkapnya baca Review Yup).

Sebagai perusahaan legal, Yup tidak terlibat dalam penipuan dan tidak melakukan tindakan yang merugikan penggunanya. Namun, seperti halnya layanan keuangan lain, selalu ada oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan nama Yup untuk melakukan penipuan demi keuntungan pribadi. Mereka inilah para penipu yang sebenarnya.

Modus Penipuan Yup

Modus penipuan online Yup

Modus penipuan yang mengatasnamakan Yup terus berkembang seiring waktu, namun secara umum dapat dikelompokkan dalam lima modus utama. Meskipun metode yang digunakan terus berinovasi, pola dasar penipuan tetap sama: memanfaatkan kepercayaan dan kelalaian korban. Berikut lima modus penipuan Yup yang paling sering terjadi:

1. Mengaku Sebagai CS Yup

Penipu akan berpura-pura sebagai Customer Service Yup dengan menjaring korbannya melalui media sosial dan mengaku sebagai akun CS resmi. Mereka sering kali menggunakan nama atau akun yang mirip dengan yang resmi, sehingga korban merasa percaya. Bahkan ada website penipu yang rangking di Google untuk kata kunci pencarian Call Center Yup, semakin menambah kesan bahwa mereka adalah perwakilan resmi yang sah.

Tujuan:

Tujuan utama dari penipuan modus ini adalah untuk mencuri informasi pribadi, termasuk nomor PIN, kata sandi akun, serta informasi sensitif lainnya. Dengan mendapatkan akses ke data ini, penipu bisa mengakses akun korban hingga melakukan transaksi fiktif.

Ciri-ciri:

  • Penghubung melalui telepon, pesan singkat, atau email yang tampak resmi.
  • Meminta informasi sensitif, seperti OTP, nomor PIN atau password akun.
  • Menggunakan teknik mendesak, seperti mengatakan bahwa akun korban terancam diblokir.

Cara Menghindari:

  • Hubungi hanya Call Center resmi Yup.
  • Verifikasi langsung melalui aplikasi resmi atau situs web Yup.
  • Jangan memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dapat diverifikasi.

2. Penawaran Keringanan Denda

Modus ini biasanya dilakukan oleh oknum Debt Collector (DC), baik yang bekerja untuk Yup maupun yang hanya mengaku-ngaku. Tujuan utama mereka adalah untuk memperoleh uang dengan menawarkan diskon atau keringanan pada tagihan dan denda dengan syarat melakukan pembayaran segera ke tujuan yang sudah ditentukan. Setelah korban mentransfer uang sesuai arahan, penipu membawa lari uang tersebut dan tidak ada pembayaran yang sebenarnya terjadi.

Tujuan:

Mengalihkan pembayaran yang seharusnya diterima oleh Yup ke rekening pribadi penipu. Tidak hanya kehilangan uang, tagihan korban juga tetap tidak terbayarkan.

Ciri-ciri:

  • Oknum menghubungi korban dan mengaku sebagai debt collector Yup atau hanya mengaku-ngaku untuk tujuan manipulasi.
  • Penipu menawarkan diskon atau pengurangan denda jika pembayaran dilakukan dalam waktu singkat.
  • Tujuan pembayaran yang diberikan sering kali tidak terdaftar dalam sistem resmi atau berasal dari rekening yang mencurigakan.

Cara Menghindari:

  • Verifikasi semua klaim terkait diskon atau pengurangan denda melalui saluran resmi Yup.
  • Jangan mentransfer uang ke rekening yang tidak terdaftar atau tidak dikenal.
  • Pastikan hanya melakukan pembayaran melalui aplikasi Yup.

3. Pengembalian Dana Pinjaman

Modus Penipuan ini terjadi khusus pada layanan pinjaman online. Penipu menghubungi korban dengan klaim bahwa dana pinjaman yang diterima telah terkirim lebih dari satu kali atau dobel. Korban diminta untuk segera mengembalikan dana “lebih” tersebut agar tidak dikenakan denda atau tagihan ganda. Padahal, dana berlebih tersebut tidak ada, dan uang yang dikembalikan korban masuk ke rekening penipu.

Tujuan:

Mencuri uang korban dengan memanipulasi situasi seolah-olah ada pengiriman dana berlebih.

Ciri-ciri:

  • Penipu mengklaim bahwa dana pinjaman yang diterima korban telah terkirim lebih dari yang seharusnya.
  • Korban diminta untuk mengembalikan “kelebihan” dana untuk menghindari denda atau tagihan ganda.
  • Penipu memberikan informasi rekening tujuan pengembalian yang sebenarnya milik mereka.
  • Penipu sering kali memberi ancaman atau tekanan agar korban segera melakukan pengembalian uang.

Cara Menghindari:

  • Periksa status transaksi pinjaman melalui aplikasi untuk memastikan tidak ada pengiriman berlebih.
  • Jangan mentransfer uang ke rekening yang tidak terdaftar atau tidak dikenal.
  • Jika menerima klaim pengembalian dana berlebih, segera hubungi customer service resmi untuk memastikan kebenarannya.

4. Hadiah, Promo atau Cashback

Penipu menawarkan hadiah atau cashback yang menggiurkan dengan syarat tertentu, biasanya terkait dengan klaim data pribadi atau pembayaran.

Tujuan:

Mencuri data pribadi atau meminta pembayaran di muka.

Ciri-ciri:

  • Tawaran yang terlalu bagus untuk dipercaya, seperti hadiah besar atau diskon yang tidak realistis.
  • Mengarahkan korban untuk mengklik link yang tidak jelas atau memberikan informasi pribadi.

Cara Menghindari:

  • Verifikasi setiap tawaran hadiah atau promo dengan mencari informasi lebih lanjut di saluran resmi Yup.
  • Hindari mengklik link atau membuka email yang mencurigakan.

5. Malware dan Aplikasi Palsu

Modus malware atau aplikasi palsu

Modus penipuan ini mentarget sasaran yang lebih luas dengan mencatut nama Yup. Penipu membuat aplikasi palsu atau malware yang menyerupai aplikasi resmi Yup. Setelah diunduh, aplikasi ini mencuri data pribadi korban, termasuk informasi akun dan password mobile banking, yang memungkinkan penipu menguras saldo korban.

Tujuan:

Mencuri uang atau simpanan korban dengan mengakses akun Yup atau mobile banking melalui aplikasi palsu atau malware.

Ciri-ciri:

  • Aplikasi meminta izin yang tidak relevan atau mencurigakan.
  • Aplikasi menampilkan iklan berlebihan atau meminta informasi pribadi.

Cara Menghindari:

  • Jangan menginstal aplikasi sembarangan.
  • Hanya mengunduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play atau App Store.

FAQ tentang Penipuan Yup

Apa itu penipuan Yup?

Penipuan Yup adalah tindakan kriminal yang mengatasnamakan aplikasi Yup untuk menipu korban. Modus-modusnya meliputi pemalsuan akun Customer Service, penawaran keringanan denda, pengembalian dana pinjaman, hadiah palsu, hingga aplikasi malware.

Apakah Yup terlibat dalam penipuan?

Tidak, Yup adalah aplikasi yang sah dan terdaftar di OJK. Penipuan yang terjadi melibatkan pihak ketiga yang menyalahgunakan nama Yup untuk keuntungan pribadi.

Bagaimana cara menghindari penipuan Yup?

Verifikasi semua informasi melalui saluran resmi Yup, hindari mengirimkan uang ke rekening yang tidak terdaftar, dan jangan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.

Apa saja modus penipuan yang sering terjadi?

Modus penipuan Yup meliputi: Mengaku sebagai Customer Service Yup, penawaran keringanan denda, pengembalian dana pinjaman, Hadiah, promo, atau cashback palsu dan melalui malware dan aplikasi palsu.

Apa yang harus dilakukan jika saya menjadi korban penipuan Yup?

Segera laporkan ke pihak berwenang dan hubungi customer service resmi untuk melaporkan kejadian tersebut.

kredi avatar

Ditulis oleh

Krediblog

Menulis dari sudut pandang pengguna dan melakukan komparasi produk keuangan khususnya financial technology seperti pinjaman, kredit dan investasi. Pembaca setia Kontan, Tech in Asia hingga DailySocial. Mengelola blog ini sejak 2019.

Youtube

Instagram